RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMPN 1 PERANAP
Kelas / Semester : VII / II
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu : 2 X 40’
Standar Kompetensi : 6. Memahami
keanekaragaman makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup
berdasrkan ciri-ciri yang dimiliki
I. Indikator
1.
Membedakan
makhluk hidup berdasarkan ciri khusus
2.
Mencirikan
makhluk hidup berdasarkan kingdom.
3.
Mengklasifikasi
beberapa mahluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati
4.
Mengurutkan
makhluk hidup berdasarkan kingdom.
II. Tujuan Pembelajaran dan Pendidikan
2.1 Tujuan pembelajaran
Melalui
pembelajaran ini siswa diharapkan dapat
1.
Mengenal keanekaragaman makhluk hidup
2.
Menjelaskan tata cara pemberian nama ilmiah
3.
Mengklasifikasikannya
berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
4.
Mengurutkan makhluk hidup berdasarkan
kingdom
2.2 Pendidikan karakter yang
di harapkan
1.
Disiplin
( Discipline )
2.
Rasa
hormat dan perhatian ( respect )
3.
Tekun
( diligence )
4.
Tanggung
jawab ( responsibility )
5.
Ketelitian
( carefulness)
III. Materi Pembelajaran
Materi Pokok : Makhluk hidup
Sub Materi : Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah
Klasifikasi Makhluk Hidup
IV. Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual
Model Pembelajaran
Kooperatif
Metode Pembelajaran
Think-Pair-Share
Sintaks Langkah-langkah Metode Pembelajaran
Think-Pair-Share
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar.
9. Guru menyampaikan materi pelajaran secara
singkat.
10. Setelah guru menyelesaikan suatu penyajian
singkat, guru memberikan LKS kepada siswa, siswa diharapkan kepada seluruh
siswa untuk dapat :
d. Thinking (Berfikir)
Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan yang berhubungan dengan
pelajaran dan memberikan kesempatan berfikir secara mandiri.
e. Pairing (Berpasangan)
Guru meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan, pada tahap ini
diharapkan dapat berbagi jawaban.
f. Sharing (Berbagi)
Guru meminta kepada pasangan menyampaikan jawaban atau berbagi jawaban
kepada seluruh kelas. Ini efektif dilakukan secara bergiliran.
11. Dari pendapat-pendapat yang telah
dikemukakan maka diambil suatu kesimpulan yang benar dengan bantuan guru.
12. Guru memberikan evaluasi
13. Penghargaan kelompok
14. Penutup
V. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Tujuan Pembelajaran
Melalui
pembelajaran ini peserta didik dapat : Memahami kenekaragaman makhluk hidup dan bisa mengenal tata cara
pemberian nama ilmiah.
No
|
Kegiatan
|
Guru
|
Peserta didik
|
1
|
Kegiatan Awal
·
Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan apa yang di maksud dengan
keanekaragaman Makhluk Hidup ?
· Guru menuliskan topik yang akan dipelajari yaitu: keanekaragaman makhluk hidup dan tata cara pemberian nama
ilmiah
·
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik
·
Guru
mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik melalui pertanyaan Apakah apakah itu tata cara pemberian nama
ilmiah?
|
Peserta
didik menjawab pertanyaan guru (harapan guru, peserta didik
menjawab ‘sama’)
Peserta didik menulis topik yang akan
dipelajari
Peserta didik menulis tujuan pembelajaran
Peserta
didik menjawab pertanyaan guru (harapan guru peserta didik
dapat menjawab sesuai pengetahuan awal masing-masing yang mereka miliki)
|
2
|
Kegiatan
inti
Eksplorasi
· Guru
membagi peserta didik dalam kelompok, masing- masing,kelompok terdiri dari 4
orang yang dibagi pada minggu sebelumnya
·
Guru memberikan LKS yang berisi tugas/soal
· Guru menerangkan keanekaragaman makhluk hidup dan tata cara pemberian nama ilmiah
Elaborasi
·
Guru
memberikan pertanyaan atau permasalahan yang berhubungan dengan pelajaran dan
memberikan kesempatan berfikir secara mandiri.
·
Guru
meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan, pada tahap ini diharapkan
dapat berbagi jawaban.
·
Guru
meminta kepada pasangan menyampaikan jawaban atau berbagi jawaban kepada
seluruh kelas secara bergiliran.
·
Guru
meminta kepada siswa untuk menanggapi jawaban yang telah disampaikan oleh
kelompok yang tampil
Konfirmasi
·
Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi
·
Guru membimbing peserta didik untuk menyusun kesimpulan
|
Peserta
didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru pada minggu sebelumnya
Peserta
didik membaca LKS dan mengerjakannya
Peserta
didik mendengarkan ceramah guru dan mencatat bagian yang penting
Peserta
didik mencoba berfikir secara mandiri atas masalah yang diberikan
Peserta
didik mencari teman untuk berpasangandan mendiskusikan masalah tersebut
Peserta didik menyampaikan jawaban
kepada seluruh kelas
Peserta didik menanggapi/ menyanggah dan menambahkan jawaban
Peserta didik menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan
|
3
|
Kegiatan
akhir
·
Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik
·
Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang
memiliki skor tertinggi
|
Peserta
didik mengerjakan soal-soal evaluasi
Peserta didik menerima penghargaaan
|
Materi essensial
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Menunjukkan apakah Gambar 12.6 (halaman 245)?
Berdasarkan contoh tersebut, dapat diungkapkan bahwa untuk dapat hidup dengan
baik pada suatu lingkungan tertentu diperlukan struktur dan bentuk tubuh yang
sesuai. Keadaan lingkungan tempat tinggal organisme ”memaksa” organisme itu
untuk beradapatasi. Hal inilah yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman. Perubahanperubahan yang dilakukan
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan berakibat pada perbedaan struktur
bentuk tubuh suatu makhluk hidup. Hal inilah yang mendukung terjadinya evolusi.
Evolusi adalah perubahan susunan alat tubuh makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan
dan dalam waktu yang relatif lama. Coba kamu identifkasi ciri-ciri makhluk
hidup pada gambar 12.5 tersebut!
Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah
Siapa namamu? Mengapa kamu
diberi nama oleh orang tuamu? Tentu agar kamu dikenal luas. Menurutmu, apa yang
terjadi bila semua makhluk hidup tidak bernama? Oleh karena itu, untuk mengenal
setiap makhluk hidup yang berada di sekitar kita, dibutuhkan nama. Nama digunakan sebagai penghubung antara kita
dengan bendabenda atau makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup yang ada pada
umumnya diberi nama sesuai dengan bahasa daerah di mana ia berada. Namun,
penggunaan bahasa daerah dalam pemberian nama makhluk hidup hanya tepat untuk
suatu daerah tertentu. Karena bahasa daerah sangat banyak, sehingga sering
terjadi suatu jenis makhluk hidup sama akan memiliki banyak nama. Akibatnya,
kadang-kadang menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di Semarang disebut kates,
di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Oleh
karena itu, untuk menghindari keragaman nama tersebut diperlukan suatu pedoman. Pedoman penamaan makhluk hidup yang
berlaku di dunia saat ini adalah nama ilmiah.
Berdasarkan sistem tersebut, setiap spesies
diberi nama dengan dua kata dalam bahasa Latin. Kata pertama menunjukkan nama
marga (genus) dan kata kedua merupakan petunjuk jenis species).
Kata pertama dimulai dengan huruf kapital (huruf besar) dan kata kedua dimulai
dengan huruf kecil. Kata ditulis menggunakan bahasa Latin dan dicetak dengan
huruf yang berbeda dengan huruf lain (italic jika diketik dengan
komputer) atau dapat pula dengan diberi garis bawah pada setiap kata, jika
ditulis dengan tangan. Contoh nama ilmiah padi adalah Oryza sativa, Oryza adalah
nama marganya, sedangkan sativa merupakan penunjuk jenisnya. Musa
paradisiaca L (pisang), nama genus pisang adalah Musa, penunjuk species-nya
paradisiaca, pengidentifikasi pertama dilakukan oleh Linnaeus (disingkat L).
Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan (penggolongan) dan pemberian
nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Ilmu yang mempelajari
pengelompokan makhluk hidup disebut Taksonomi.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1.
mempermudah dalam mempelajari
dan mengenal berbagai macam makhluk hidup;
2.
mengetahui hubungan
kekerabatan antar makhluk hidup;
3.
mengetahui manfaat makhluk hidup untuk
kepentingan manusia;
4.
mengetahui adanya saling ketergantungan antara
makhluk hidup.
Dalam taksonomi terdapat
tingkatan takson (hirarki) yang disebut unit
taksonomi. Urutan takson dari yang tertinggi hingga yang terendah adalah sebagai berikut.
Kingdom (Kerajaan/dunia)
Filum (hewan) atau Devisio (tumbuhan)
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Species (jenis)
Pertemuan II (2 x 45
menit)
Tujuan Pembelajaran
Melalui
pembelajaran ini peserta didik dapat : Memahami Klasifikasi Makhluk Hidup
No
|
Kegiatan
|
Guru
|
Peserta didik
|
1
|
Kegiatan Awal
·
Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan apa yang di maksud dengan
Klasifikasi Makhluk Hidup ?
· Guru menuliskan topik yang akan dipelajari yaitu: Klasifikasi makhluk hidup
·
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik
·
Guru
mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik melalui pertanyaan Apakah itu klasifikasi makhluk hidup?
|
Peserta
didik menjawab pertanyaan guru (harapan guru, peserta didik
menjawab ‘sama’)
Peserta didik menulis topik yang akan
dipelajari
Peserta didik menulis tujuan pembelajaran
Peserta
didik menjawab pertanyaan guru (harapan guru peserta didik
dapat menjawab sesuai pengetahuan awal masing-masing yang mereka miliki)
|
2
|
Kegiatan
inti
Eksplorasi
· Guru
membagi peserta didik dalam kelompok, masing- masing,kelompok terdiri dari 4
orang yang dibagi pada minggu sebelumnya
·
Guru memberikan LKS yang berisi tugas/soal
·
Guru menerangkan klasifikasi makhluk hidup
Elaborasi
·
Guru
memberikan pertanyaan atau permasalahan yang berhubungan dengan pelajaran dan
memberikan kesempatan berfikir secara mandiri.
·
Guru
meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan, pada tahap ini diharapkan
dapat berbagi jawaban.
·
Guru
meminta kepada pasangan menyampaikan jawaban atau berbagi jawaban kepada
seluruh kelas secara bergiliran.
·
Guru
meminta kepada siswa untuk menanggapi jawaban yang telah disampaikan oleh
kelompok yang tampil
Konfirmasi
·
Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi
·
Guru membimbing peserta didik untuk menyusun kesimpulan
|
Peserta
didik duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru pada minggu sebelumnya
Peserta
didik membaca LKS dan mengerjakannya
Peserta
didik mendengarkan ceramah guru dan mencatat bagian yang penting
Peserta
didik mencoba berfikir secara mandiri atas masalah yang diberikan
Peserta
didik mencari teman untuk berpasangandan mendiskusikan masalah tersebut
Peserta didik menyampaikan jawaban
kepada seluruh kelas
Peserta didik menanggapi/ menyanggah dan menambahkan jawaban
Peserta didik menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan
|
3
|
Kegiatan
akhir
·
Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik
·
Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang
memiliki skor tertinggi
|
Peserta
didik mengerjakan soal-soal evaluasi
Peserta didik menerima penghargaaan
|
Materi essensial
Klasifikasi Makhluk Hidup
1.
Dunia Monera
Kingdom atau dunia Monera adalah
makhluk hidup bersel satu.Bagaimana cara mengamati hewan ini? Beberapa
jenis Moneraberupa benang atau berbentuk koloni. Organisme ini tidak
memiliki inti sejati atau prokariotik. Sebagian besar bersifat heterotrof. Cara
perkembangbiakannya dengan pembelahan, dan ada beberapa jenisyang melakukan konjugasi.
Konjugasi adalah cara perkembangbiakangeneratif untuk makhluk hidup yang belum
dapat dibedakan jenis kelaminnya. Contoh dari kingdom ini adalah kelompok
bakteri dan ganggang hijau biru. Kelompok ganggang hijau biru contohnya adalah Gloeocapsa, Nostoc.
Contoh kelompok bakteri adalah Rhizobium, Clostridium, dan
Azotobacter.
2. Dunia Protista
Protista yang menyerupai
hewan adalah dari golongan Protozoa, meliputi Rizhopoda
(contoh: Amoeba), Cilliata (contoh: Paramaecium), Flagellata (contoh: Euglena),
dan Sporozoa (contoh: Plasmodium, penyebab malaria) Protista menyerupai jamur
adalah dari golongan jamur lendir (Myxomycota), jamur ini bersifat fagosit, yaitu menelan bakteri, hama, spora dan komponen
organik lain, serta dapat bergerak seperti Amoeba. Struktur tubuh Protista
ada juga yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang. Ganggang bersel satu soliter,
contohnya Chlorella (masa kini dapat diolah menjadi makanan berprotein
tinggi), dan ganggang bersel satu koloni contohnya Volvox. Ganggang
bersel banyak ada yang berbentuk benang misalnya Spirogyra,
ganggang ini mampu berkonjugasi dan memiliki pita klorofil. Ganggang bersel
banyak yang mempunyai bagian seperti akar, batang, daun. Contohnya Euceuma spinosum
berwarna agak kemerahan dan mempunyai klorofil. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai
sumber makanan berupa agar-agar.
3.
Dunia Jamur (Fungi)
Fungi terdiri atas 4 divisio yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
a)
Zygomycota, contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk pembuatan
tempe.
b)
Ascomycota, contoh Saccaromyces cerreviceae, digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Contoh
lain adalah Penicillium notatum jamur penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan
penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju)
c)
Basidiomycota, contoh Volvariella volvacea sering dikenal dengan jamur
merang, dan Auricularia polytrica (jamur kuping)
d)
Deuteromycota, contohnya Rhyzoctonia solani, menyebabkan penyakit pada Solanum
sp (kentang). Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain Malassesia
furfur (jamur panu), dan Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin).
4. Dunia Tumbuhan (Plantae)
a.
Lumut
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum sebagai berikut:
1.
memiliki bentuk menyerupai
akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar, batang dan daun
sejati,
2.
tidak ditemukan adanya jaringan
pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung
dari sel kesel secara lambat,
3.
habitatnya di tempat lembab
atau basah,
4.
tubuhnya berukuran 0,5cm—15
cm, dan
5.
daur hidupnya mengalami
pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit),
disebut metagenesis
b
Paku
Daur hidup tumbuhan paku
selengkapnya adalah sebagai berikut.
1) spora paku yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium,
2) protalium selanjutnya akan menghasilkan alat kelamin berupa
anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan
spermatozoid dan ovum, karena merupakanpenghasil gamet disebut gametofit.
3) apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang
tumbuhmenjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
4) Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang akan
menghasilkan spora.
c
Tumbuhan Biji
5.
Dunia
Hewan (Animalia)
Berdasarkan ada dan tidaknya tulang belakang, dunia hewan dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu golongan Avertebrata (hewan tak bertulang
belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Hewan Avertebrata dikelompokkan sebagai berikut.
1. Protozoa, contohnya Amoeba,
Plasmodium, dan Paramecium.
2. Cacing (Vermes), contohnya cacing tanah, cacing pita.
3. Hewan berpori (Porifera), contohnya spons karang dan
spons merah.
4. Hewan berongga (Coelenterata), contohnya ubur-ubur.
5. Hewan lunak (Molusca), contohnya bekicot, dan siput.
6. Hewan berkulit duri (Echinodermata), contohnya bintang
laut.
7. Hewan berkaki berbuku-buku (Arthropoda), contohnya
belalang dan laba-laba.
Saat kamu belajar IPA Biologi di sekolah
dasar, tentunya kamu telah dikenalkan dengan hewan yang mempunyai rangka
dalam,misalnya ikan, ayam, sapi dan masih banyak yang lain. Hewan ini mempunyai
tulang belakang yang memanjang di bagian dorsal(punggung), sehingga dimasukkan
dalam golongan Vertebrata(hewan bertulang belakang). Hewan ini memiliki
sistem saraf terletak dibagian dorsal/atas saluran pencernaan, alat peredaran
darahberupa jantung dan pembuluh darah. Hewan yang memiliki tulang belakang
meliputi Pisces (ikan), Amfibi (katak), Reptil (hewan
melata),Aves (burung), dan Mammalia (hewan menyusui).
VI. Media Pembelajaran
Alat/Bahan : Alat tulis, LKS, Proyektor
Sumber Belajar : Anni Winarsih, Agung Nugroho, dkk. 2008. IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Jakarta : Penerbit Pusat Perbukuan
Depdiknas
VII. Penilaian
4.
Penilaian
terhadap kuis uraian singkat
5. Penilaian terhadap LKS
6.
Penilaian
terhadap proses belajar peserta didik
Mengetahui
Kepala SMPN 1 PERANAP
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP
|
Tim Bidang Studi
Koordinator
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP
|