Senin, 31 Oktober 2011

Laporan Praktikum Anatomi Tumbuhan

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Pengetahuan tentang anatomi tumbuhan amat penting bagi seseorang yang mempelajari tumbuhan, Anatomi tumbuhan sebagai suatu disiplin ilmu yang terinci, merupakan salah satu bagian botani yang tertua. Misalkan salah satunya mengenai sel, sel sebagai satuan yang paling terkecil dalam tumbuhan, sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan disebelah dalam batas itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel.
Berdsarkan pada keberadaan nucleus atau inti sel dikenal dua kelompok organisme yaitu prokariotik yang tidak memiliki inti, dan eukariotik yang memiliki inti. Pada umumnya sel mengandung sebuah inti saja, namun ternyata ada pula sel yang memiliki banyak inti. Sel yang berinti banyak sering dianggap terdiri dari kumpulan inti yang masing-masing memiliki protoplas namun tidak berdinding.
Pembahasan tentang sel disusul oleh jaringan, jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana sedangkan jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks atau majemuk.
Berikut disajikan secara sinkat beberapa kelompok jaringan diantaranya jaringan meristem, jaringan meristem adalah jaringan yang melakukan pembelahan serta penggandaan sel yang terjadi hanya dibeberap bagian khusus tumbuhan, yaitu ditempat jaringan yang bersifat embrionik. Kemudian jaringan parenkim, jaringan parenkim merupakan bagian utama pada system jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ tumbuhan. Dan ada lagi yang dikenal dengan karingan kolenkim, jaringan kolenkim merupakan jaringan mekanik yang bertugas menyokong trumbuhan.



BAB II
PEMBAHASAN

                               I.            Tujuan pratikum
Ø  Mengetahui bentuk-bentuk sel pada tumbuhan
Ø  Mengetahui letak dan bentuk stomata pada tumbuhan
Ø  Dapat mengetahui bentuk sel pada daun muda dan daun dewasa
Ø  Dapat mengetahui bentuk sel pada batang muda dan batang dewasa
Ø  Dapat mengetahui bentuk sel pada akar

                            II.            Alat dan bahan
Ø  Tumbuhan muda
Ø  Tumbuhan dewasa
Ø  Kaca objek
Ø  Kaca penutup
Ø  Iodine
Ø  Kerak lilin
Ø  Silet/carter
Ø  Tissue/kain lap

                         III.            Cara kerja
v  Membuat sayatan pada daun muda dan daun dewasa
Ø  Gunakanlah kerak lilin sebagai alat bantu untuk mempermudah menyayat bagian daun muda, kemidian kerak lilin disayat atau dibelah ditengahnya.
Ø  Selipkan daun muda pada belahan kerak lilin kemudian sayatlah daun muda dengan silet setipis mungkin.
Ø  Letakan hasil sayatan pada kaca objek dan teteskan air secukupnya kemudian tutup dengan kaca penutup.
Ø  Amatilah dibawah mikroskop, mulailah dari perbesaran yang paling kecil.
Ø  Ulangi langkah-langkah tersebut untuk membuat sayatan pada daun dewasa.

v  Membuat sayatan pada batang muda dan batang dewasa
Ø  Siapkan batang muda dengan panjang kira-kira 2 cm
Ø  Dengan silet yang tajam sayatlah batang muda setipis mungkin
Ø  Masukanlah sayatan yang tipis diatas kaca objek
Ø  Teteskanlah sedikit air diatas sayatan
Ø  Tutup dengan kaca penutup
Ø  Amatilah dibawah mikroskop
Ø  Mulailah dengan perbesaran yang kecil
Ø  Ulangi langkah-langkah tersebut pada batang dewasa

v  Membuat sayatan pada akar
Ø  Siapkanlah akar tumbuhan yang akan dijadikan sayatan
Ø  Dengan silet, sayatlah akar tersebut setipis mungkin
Ø  Letakanlah sayatan tersebut diatas kaca objek
Ø  Teteskan sedikit air, dan tutup dengan kaca penutup
Ø  Amatilah dibawah mikroskop
Ø  Mulailah dengan perbesaran yang paling kecil









                         IV.            Hasil Pengamatan
                        
Gambar  jaringan akar
Gambar jaringan daun batang
Gambar garingan muda daun
Gambar jaringan tua daun

                            V.            Teori dan pembahasan
Ø  Jaringan meristem
Pada perkembangan awal pada embrio, semua sel membelah. Namun, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan serta penggandaan sel terjadi hanya dibeberapa bagian khusus pada tumbuhan, yaitu ditempat jaringan yang bersifat embrionik dan pada sel yang tetap mempertahankan kemampuan untuk membelah. Jaringan embroinok dalam tubuh tunbuhan semacam itu dinamakan meristem.
            Sel meristem senantiasa mempertahankan kemampuannya untuk membelah sehingga sel yang baru senantiasa ditemukan pada tibuh tiumbuhan. Meristem dapat pula di temukan dalam keadaan seperti pada kuncupyang tidak tumbuh terus, meskipun bagian lain dari tumbuhan itu sedang aktif tumbuh.

Klasifikasi meristem
Klasifikasi meristem berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan dikenal :
1        Meristem apikal
Tedapat pada ujung batang dan ujung akar
2        Meristem interkalar
Tedapat diantara jaringan dewasa, seperti dipangkal ruas batang rumput-rumputan.
3        Meristem lateral
Terdapat sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan, misalnya cambium pembuluh dan cambium gabus

Klasifikasi meristem menurut asalnya pada tumbuhan dikenal :
1        meristem primer
meristem primer adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik.
2        meristem sekunder
meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami difernsiasi.

Tahapan perkenbangan meristem primer
Meristem seperti kambium pembuluh serta felogen (cambium gabus) adalah jaringan homogeny dan didalamnya tidak dikenali adanya tahapan. Sebaliknya dalam meristem primer beberapa daerah yang berada dalam berbagai tahapan diferensiasi. Dalam meristem apical dibedakan promeristem dari daerah meristematik dibawahnya, tempat sel mengalami difernsiasai sampai taraf tertentu. Promeristem tediri dari pemula apical bersama dengan sel turunanya yang masih berdekatan dengan pemula. Daerah meristematik dibawahnya, yang selnya telah separuh terdiferensiasai, terdiri dari tiga meristem yaitu: protoderm yang menghasilakn epidermis, prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer dan meristem dasar yang membentuk jaringan dasar tumbuhan seperti parenkim.
Ciri sitologi meristem
Dinding sel meristem biasanya tipis dan bentuk sel lebih isodiametrik dibandingkan dengan sel dewasa serta jumlah protoplasnya lebih banyak. Biasanya protoplas sel meristem tidak memiliki cadanga makanan dan Kristal, sedangjkan plastid masih dalam stadium proplastida. Namun, ternyata protoplas pada sel felogen memiliki semua senyawa itu. Kebanyakan sel meristem apical pucuk datri sejumlah besar tumbuhan terutama angiospermae memiliki pakuola kecil yang tersebar diseluruh protoplas, adapula yang berfakuola besar seperti sel cambium pembuluh. Dinding sel meristematik biasanya amat tipis, namun dindnig sel cambium pembuluh amat tebal pada saat tertentu.
Ø  Parenkim
Parenkim merupakan bagian utama system jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empelur batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun da mesofil daun. Pada tubuh primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Disamping itu ada pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium. Pada tubuh sekunder berkembang dari kambium pembuluh dan kambium gabus.
Parenkim terdiri dari sel hidup yang bemacam-macam bentuk, sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda pula.
            Karna merupakan sel hidup sel parenkim masih dapat membelah meskipun telah dewasa. Sebab itu sel parenkim berperan penting dalam penyembuhan luka serta regenerasi.

Bentuk dan susuna sel parenkim
Banyak sel parenkim bersegi banyak dan garis tengahnya dalam berbagai arah bidang hampir sama. Sel parenkim yang panjang tedapat sebagai sel palisade pada daun yang berbentuk benang terdapat pada batang tumbuhan yang memiliki ruang antar sel yang mencolok besarnya seperti pada juncus. Parenkim dewasa dapat pula tersusun amat rapat selnaya seperti pada endosperm atau ditemukan sebagai jaringan dengan ruang antar sel yang luas seperti pada batang.

Struktur dan isi sel parenkim
            Kebanayakan sel parenkim berdinding tipis, namun ada pula yang berdinding amat tebal seperti sel endosperm korma dan kopi dalam dinding tebal itu terhimpun hemiselulosa sebagai cadangan makanan.
            Sel parenkim yang berfungsi dalam fotosintesis berisi klorofil jaringan disebut klorenkim. Dalam cairan sel ditemukan karbohidrat terlarut dan senyawa nitrogen. Banyak sel parenkim yang berisi tannin dan letaknya tersebar, garamineral dapat pula ditemukan dalam sel parenkim berbentuk Kristal yang bermacam-macam. Sel yang memiliki isi yang berbeda dari sel sekelilingnya disebut idioblas, sel idioblas mengandung berbagai senyawa seperti enzim yang disebut mirosin, zat berminyak, zat yang bersifat lender, dan zat serupa harsa.

Ø  Kolenkim
Kolenkim merupakan jaringan mekanik yang bertugas menyokong tumbuhan. Kolenkim terbentuk oleh sejumlah sel memanjang yang menyerupai sel prokambium dan berkembang dalam stadium awal promeristem. Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit memanjang, dan pada umumnya memiliki dindning yang tidak teratur penebalannya. Sel kolenkim hanya memiliki dinding primer, lunak, lentur tak berlignin.
Sel kolenkim tetap memiliki protoplas aktif yang mampu melenyapkan penebalan dinding bila sel diransang untuk membelah seperti pada waktu sel tersebut membentuk kambium gabus.

Lokasi kolenkim pada tumbuhan
Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, serta pada bunga dan buah. Pada akar kolenkim bisa dibentuk terutama bila akar terkena cahaya. Biasanya kolenkim terdapat langsung dibawah epidermis. Pada batang kolenkim bisa membentuk silinder penuh atau tersusun menjadi berkas yang memanjang sejajar dengan sumbu batang. Pada daun kolenkim terdapat dikedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja serata terdapat pula disepanjang tepi daun.

Struktur dan susuna sel kolenkim
Menurut penebalan dindingnya dibedakan tiga jenis kolenkim:
a.       Kolenkim sudut, dengan penebalan pada sudut sel. Contohnya pada batang salvia.
b.      Kolenkim papan dengan penebalan, pada dinding tangensial, contohnya pada korteks batang sambucus nigra.
c.       Kolenkim lacuna, mirip kolenkim sudut namun banyak mengandung ruang antar sel, penebalan dindingnya terjadi disekitar ruang antar sel, contohnya pada batang ambrosia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan pratikum dapat kita ambil kesimpulan bahwa jaringan muda itu merupakan jaringan kolenkim, dan jaringan yang terdapat pada seluruh organ tubuh tumbuhan adalah jaringan parenkim. Sedangkan jaringan dewasa disebut juga jaringan meristem.
Disamping itu kita juga dapat mengetahui bagaiman bentuk-bentuk dari sel tumbuhan dan kita dapat juga mengetahui letak dan bentuk-bentuk stomata.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat B Astiti. 1995. anatomi tumbuhan berbiji. Bandung : Institut teknologi bandung.S
Sutrian Yayan. 2004.Penghantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang sel dan jaringan: PT RINEKA CIPTA. Jakarta