Kesuksesan proyek ini menciptakan sel yang dapat diprogram ulang dapat merevolusi biologi sintetis
 dan akan memberi jalan para ilmuan menciptakan bentuk kehidupan yang 
sepenuhnya baru dan berguna menggunakan pendekatan yang relatif bebas 
hambatan.
Professor Natalio Krasnogor 
dari Sekolah Ilmu Komputer Universitas tersebut, yang memimpin Tim 
Penelitian Sistem Kompleks dan Komputasi Lintas Disiplin, mengatakan: 
“Kami melihat penciptaan sebuah sel yang setara dengan sistem operasi 
komputer ini sedemikian hingga sekelompok sel dapat diprogram ulang 
untuk melakukan fungsi apapun tanpa butuh modifikasi pada hardwarenya.”
 “Kami
 bicara tentang tujuan yang sangat ambisius membawa pada terobosan dasar
 yang akan – pada akhirnya, memungkinkan kita dengan cepat membuat 
prototipe, mengimplementasi, dan menurunkan entitas hidup yang 
sepenuhnya baru dan tidak ada di alam, mengadaptasi mereka sehingga 
mereka memberikan fungsi baru yang bermanfaat.”
 Teknologi
 pengubah permainan ini dapat mempercepat penelitian dan pengembangan 
Biologi Sintesis, yang berhubungan dengan banyak penerapan – dari 
pembuatan sumber makanan baru dan solusi lingkungan baru hingga sejumlah
 terobosan medis baru seperti obat yang dirancang untuk pasien 
individual dan pertumbuhan organ baru untuk pasien transplan.
 Proyek
 lintas disiplin ini, didanai dengan beasiswa kepemimpinan untuk  
Professor Krasnogor senilai lebih dari  £1 juta dari  Engineering and 
Physical Sciences Research Council (EPSRC), melibatkan ilmuan komputer, 
ahli biologi, dan kimiawan dari Nottingham serta kolega akademis dari 
universitas lain di Skotlandia, Amerika Serikat, Spanyol, dan Israel.
 Proyek ini -   Towards a Biological Cell Operating System (AUdACiOuS)
 – berusaha melebihi biologi sistem – ilmu dibalik memahami bagaimana 
organisme hidup bekerja – untuk memberi para ilmuan kekuatan untuk 
menciptakan sistem biologis. Para ilmuan akan mulai bekerja berusaha 
membuat bakteri  e.coli jauh lebih mudah diprogram.
Professor
 Krasnogor menambahkan: “  EPSRC Leadership Fellowship ini akan membuat 
saya mentransfer keahlian saya dalam Ilmu Komputer dan informatika ke 
laboratorium basah.”
“Saat ini, tiap 
kali kita membutuhkan sel yang akan melakukan fungsi baru tertentu kami 
harus menciptakannya ulang dari rongsokan yang merupakan proses panjang 
dan penuh kerja keras. Sebagian besar orang berpikir yang cukup kami 
lakukan adalah memodifikasi perilaku DNA sel namun tidak sesederhana itu
 – kami biasanya mendapatkan perilaku yang salah dan kami harus kembali 
mengulang lagi. Bila kami berhasil dengan proyek  AUdACiOuS ini, dalam 
waktu lima tahun, kami akan memprogram sel bakteri di komputer dan 
mengkompilasi serta menyimpan programnya dalam sel baru ini sehingga 
mereka dapat siap menjalankannya.”
 “Seperti sebuah komputer, kami mencoba menciptakan sistem operasi dasar untuk sebuah sel biologi.”
 Diantara
 tantangan paling mendasar yang dihadapi para ilmuan adalah 
mengembangkan model komputer baru yang lebih akurat memprediksi perilaku
 sel di laboratorium.
 Para ilmuan 
dapat siap memprogram sel individual untuk menyelesaikan tugas tertentu 
namun memperbesarnya ke organisme yang lebih besar itu sulit.
 Pembuatan
 program model komputer yang memuaskan dan sel yang dapat diprogram 
untuk mengisi fungsi apapun tanpa harus kembali ke papan gambar tiap 
kali dapat membuang pendekatan trial error yang saat ini digunakan dan memungkinkan penelitian biologi sintesis mengambil langkah maju yang penting.
 Teknologi
 ini dapat digunakan dalam sejumlah besar penerapan dimana mampu 
memodifikasi perilaku organisme dapat bermanfaat. Dalam jangka panjang, 
hal ini mencakup pembentukan mikroorganisme baru yang dapat membantu 
membersihkan lingkungan misalnya dengan menangkap karbon dari bahan bakar fosil
 yang terbakar atau membuang limbang, misalnya arsenik dari sumber air. 
Selain itu, efektivitas obat dapat ditingkatkan dengan merancangnya 
sesuai kebutuhan pasien secara pribadi untuk memaksimalkan pengaruh obat
 dan mengurangi efek samping yang berbahaya.
 Rekan
 dalam proyek ini adalah Universitas Nottingham dan Universitas 
Edinburgh di Inggris; Arizona State University, Massachusetts Institute 
of Technology, Michigan State University, New York University, 
University of California Santa Barbara, University of California, San 
Francisco di Amerika Serikat; Centro Nacional de Biotecnologia di 
Spanyol; dan Weizmann Institute of Science di Israel.
Sumber berita:
http://www.faktailmiah.com/2012/01/15/sel-yang-dapat-diprogram-ulang-bisa-jadi-kunci-penciptaan-bentuk-kehidupan-baru.html 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar