Minggu, 19 Februari 2012

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)


 
A.    Konsep Dasar SPI
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis  dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri jawaban ddari sautu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa . strategi pembelajaran ini juga sering dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heurisken yang berarti saya menemukan.
Ada beberapa hal yang menjadi cirri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu  yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi  pembelajaran inkuiri dalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atrau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian proses mental.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan yang berrorientasi pada siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :
·         Guru mengharapkan siswa agar apat menemukan sendiri dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
·         Jika bahan pelajaran tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
·         Jika proses belajar berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
·         Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata- rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
·         Jika jumlah siswa yang bealajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
·         Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

B.     Prinsip – Prinsip Penggunaan SPI
SPI merupakan pendekatan yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan itu menurut piaget dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
1.      Maturation
Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu  proses perrtumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuan otak, dan  pertumbuhan system saraf. Pertumbuhan otak merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kemampuan berpikir ( intelektual ) anak.
2.      Physical experience
Yaitu tindakan – tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda – benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktifitas / daya pikir.
3.      Social experience
Yaitu aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain. Melalui pengalaman social anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain,  tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturannya sendiri.
Ada tiga aspek pengalaman sosial yang dapat membantu perkembangan intelektual anak yaitu:
1. Pengalamn sosial akan  dapat mengembangkan kemampuan berbahasa  yang diperoleh melalui percakapan, diskusi dan argumentasi dengan orang lain.
2. Melalui pengalaman sosial anak akan menggurangi egosentricnya. Sedikit – demi sedikit akan timbul kesadaran bahwa orang lain berbeda dengan dirinya dan dapat mengembangkan konsep mental misalnya seperti kerendahan hati, toleransi,  kejujuran etika, moral dan lain – lain.
3. Equilibiration
Yaitu proses penysuian pengetahuan yang sudah ada dengan  pengetahuan baru yang ditemukannya.
Dalam penggunaan SPI terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru :
·         Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah kemampuan berpikir. Selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
·         Prinsip  interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menenmpatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
·         Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab semua pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh  setiap guru, apakah bertanya dengan tujuan untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan atau bertanya untuk menguji.

·         Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya untuk mengingat fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think ),  yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional, akan membuat anak berada dalam posisi kering dan hampa.
·         Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja  terjadi. Oleh  sebab itu anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.

C.    Langkah Pelaksanaan SPI
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah –langkah sebagai berikut :
1.      Orientasi
2.      Merumuskan masalah
3.      Mengajukan hipotesis
4.      Mengumpulkan data
5.      Menguji hipotesis
Merumuskan kesimpulan

D.    Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Menurut Bruce Joyce, inkuiri social merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial subkelompok konsep masyarakat. Subkelompok ini berasumsi bahwa metode pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.
Ada tiga karakteristik pengembangan strategi sosial inkuiri yaitu
1.      Adanya aspek masalah social dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas.
2.      Adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri.
3.      Penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.


E.     Kesulitan – kesulitan Implementasi SPI
SPI Merupakan salah satu strategi yang dianggap baru, maka dari itu  dalam penerapannya terdapat beberapa kesulitan :
1.      SPI merupakan pembelajaran yang menekankan kepada proses berrpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar.
2.      Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya adalah menerima materi pelajaran dari guru, dengan demikian bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama.
3.      Berhubung dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten.

F.     Keunggulan dan Kelemahan SPI
1.      Keunggulan
SPI merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
a.       SPI pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna
b.      SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.       SPI merrupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d.      SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata – rata.

2.      Kelemahan
Disamping memiliki keunggulan, SPI juga mempunyai kelemahan diantaranya :
a.       Jika SPI dugunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang – kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru mengalami kesulitan untuk menyesuaikan waktu.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar