Kebanyakan
ahli pendidikan/pengajaran mengatakan bahwa pengajaran adalah terjemahan dari instruction atau teaching. Tetapi, menurut Arif S. Sadiman, ia kurang sependapat
akan padanan yang demikian. Menurutnya hal itu kurang tepat karena kurang
mencerminkan padanan/terjemahan secara lebih pas.
Instruction mencakup semua events yang mungkin mempunyai pengaruh langsung
kepada proses belajar manusia dan bukan saja terbatas pada events (peristiwa-peristiwa) yang dilakukan oleh
guru/dosen/instruktur.
Instruction itu meliputi pula
kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan cetakan, gambar, program televise,
film, slide, kaset audio atau kombinasinya. Ini pendapat Gagne dan Briggs
(1979) yang dijadikan alasan oleh Arif S. Sadiman.
Dalam
Association for Education Communication
and Technology Corey (1977) mengatakan; bahwa instruction itu sebagai sub-sub atau bagian dari pendidikan, yang
merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang dengan sengaja dikelola agar
memungkinkan orang tersebut dapat belajar melakukan hal tertentu dalam kondisi
tertentu atau memberikan respon terhadap situasi tertentu pula.
Pengajaran
hanyalah salah satu bentuk instruction.
Dan, pengajaran sering dikondisikan sebagai proses aktivitas belajar-mengajar
di kelas pengajaran yang tentunya bersifat formal. Kelas pengajaran, jangan hanya
diartikan sebagai terbatas oleh ruangan dengan ukuran tertentu yang permanen
untuk berlangsungnya belajar-mengajar. Pengertian kelas harus dikonotasikan
sebagai suatu sistem yang bukan saja berupa ruangan atau bagian dari bangunan
sekolah. Kelas merupakan tempat atau wadah berlangsungnya pengajaran
(belajar-mengajar) baik di dalam ruangan yang biasa dipakai, di laboratorium,
lapangan, dan sebagainya.
Adapun
instruction tidaklah terbatas pada
kelas-kelas formal, tetapi juga kegiatan belajar yang sifatnya nonformal dan
tidak menuntut (tidak harus) adanya dosen/guru/instruktur secara fisik.
Titik
perhatian dalam instruction adalah
bagaimana mengelola lingkungan agar terjadi tindak belajar pada seseorang
(sejumlah orang) secara efektif dan efisien. Karena itulah, padanan kata instruction yang lebih tepat adalah
pembelajaran. Fungsi pembelajaran itu bukan saja fungsi guru/dosen/instruktur
melainkan juga fungsi belajar lainnya.
Jadi,
dapat dipahami bahwa menurut Arif S. Sadiman pengertian instruction itu bukan saja bersifat formal di kelas atau di
lingkungan sekolah, dan bukan pula monopoli guru yang menjadi satu-satunya
sumber belajar. Dengan kata lain, pengertian instruction yang lebih tepat adalah “pembelajaran”. Fungsi pemted
saja.
Meskipun
demikian, pengajaran bisa disebut instruction
dan pengajaran juga sebagai sub-set pendidikan.
Pengajaran,
merupakan totalitas aktivitas belajar-mengajar yang diawali dengan perencanaan
dan diakhiri dengan evaluasi. Dari evaluasi ini diteruskan dengan follow up.
Secara
lebih jelas dapat dikatakan, pengajaran sebagai kegiatan yang mencakup
semua/meliputi, yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan
khusus pengajaran (menentukan entry-behavior
peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberikan informasi, bertanya,
menilai, dan sebagainya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar