Minggu, 01 April 2012

Shorea leprosula (meranti)

Klasifikasi ilmiah
Kingdom        : Plantae
Subkingdom  : Tracheobionta
Super Divisi   : Spermatophyta
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas       : Dilleniidae
Ordo               : Theales
Famili             : Dipterocarpaceae
Genus             : Shorea
Spesies           : Shorea leprosula Miq

KARAKTERISTIK
 
 
   Pohon beresin, seringkali berukuran besar. Daun tunggal, berseling, berstipula, tepi rata. Bunga dalam malai, biseksual, aktinomorf; sepal 5, bebas atau berlekatan; petal 5, terpuntir, bebas atau pangkalnya berlekatan; benang sari 10 - banyak, bebas; bakal buah beruang 3 dengan 2 – banyak bakal biji setiap ruang, plasentasi aksial, pangkal style melebar (stylopodium). Buah longkah bersayap (samara) yang berasal dari 2,3 atau 5 sepal yang melebar, biji tanpa endosperma

SIFAT KAYU
  Meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang.Berat jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%.Kayu terasnya berwarna merah muda pucat,merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan.
  Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat.
  Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV,sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah.
  Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
MANFAAT MERANTI
 
  Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. 
  Meranti merah baik pula untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis.Selain itu, kayu ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan kertas.
  Di samping menghasilkan kayu, hampir semua meranti merah menghasilkan damar, yakni sejenis resin yang keluar dari batang atau pepagan yang dilukai
  Damar keluar dalam bentuk cairan kental berwarna kelabu, yang pada akhirnya akan mengeras dalam warna kekuningan, kemerahan atau kecoklatan, atau lebih gelap.
  Beberapa jenis meranti merah menghasilkan buah yang mengandung lemak serupa kacang, yang dikenal sebagai tengkawang.
  Pada musim-musim tertentu setiap beberapa tahun sekali, buah-buah tengkawang ini dihasilkan dalam jumlah yang berlimpah-ruah; musim mana dikenal sebagai musim raya buah-buahan di hutan hujan tropika.
  Di musim raya seperti itu, masyarakat Dayak di pedalaman Pulau Kalimantan sibuk memanen tengkawang yang berharga tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar