Minggu, 20 November 2011


1.      Practical Purpose (Tujuan praktikum)
1.      .Membuktikan Teori Difusi
2.      Membuktikan Teori Osmosis

2.      Basic Theory (Landasan Teori)
Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan ini mendorong terjadinya difusi.
Sedangkan menurut Wikipedia Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradient konsentrasi. Contoh sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
·         Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
·         Ketebalan Membran. Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusinya.
·         Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
·         Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran selektif permeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Dengan kata lain osmosis berarti juga perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membrane) semipermeabel (Buku Paket Biologi jilid 2a, halaman 14).
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya perunit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membrane permeable selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bahkan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan kedalam dan keluar sel.

3.      formulation of the problem (Rumusan masalah)
1.      Apakah perbedaan difusi dan osmosis?
2.      Bagaimana cara air melewati sel kentang ?
3.      Apa yang mempengaruhi proses difusi ?

4.      Hypothesis (Hipotesis)
Dalam praktikum ini mungkin akan terjadi: (1) air yang telah diberi pewarna hijau akan masuk kedalam potongan kentang yang dilobangi dan akan membuat kentang bewarna hijau atau air bewarna dapat menembus sel kentang, (2) potongan kentang yang direndam di air garam akan berubah teksturnya dan bertambah beratnya, (3) pada percobaan difusi pasta yang diteteskan pada air panas akan lebih cepat menyebar di banding pada air normal (suhu kamar).
5.      Tools and Materials (Alat dan bahan)
Percobaan pertama osmosis
Alat
Bahan
ü  Pisau (1 buah)
ü  Tissue
ü  Gelas ukur 50 ml (2 buah)
ü  Stopwatch (1 buah)
ü  Kentang (1 buah dipotong dadu)
ü  Aquades
ü  Larutan garam
Percobaan kedua osmosis
Alat
Bahan
ü  Cawan petri
ü  Pisau
ü  Stopwach
ü  Pipet tetes
ü  Aquades
ü  Kristal garam
ü  Kentang
ü  Pasta Pewarna (hijau)
Percobaan ketiga difusi
Alat
Bahan
ü  Pipet tetes (1 buah)
ü  Cawan petri (2 buah)
ü  Stopwatch (1 buah)
ü  Kertas
ü  Penggaris
ü  Pena
ü  Pasta Pewarna (hijau)
ü  Air panas dan dingin

6.      Way of Working (Cara kerja)
Percobaan Osmosis I
1.      Potong kentang berbentuk bebas (kubus, balok, zig-zag) sisi ± 1,5 cm, 6 potong
2.      Timbang berat kentang yang telah dipotong
3.      Masukkan larutan air garam dan aquades ke dalam 2 buah gelas ukur yang berbeda sebanyak 30 ml dan beri tanda A (larutan garam), B (aquaquades)
4.      Masukkan potongan kentang ke gelas ukur, 3 potong kedalam larutan air garam, 3 potong kedalam aquades secara bersamaan yang telah diberi tanda secara bersamaan
5.      Rendamlah potongan kentang tersebut dan tunggu 15 menit.
6.       Setelah15 menit angkat potongan kentang.
7.      Periksa tekstur kentang tersebut, lalu timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
Percobaan kedua osmosis
1.      Potong kentang berbentuk kubus atau dadu ukuran sisi ± 2 cm
2.      Lubangi tengah potongan kentang tersebut seperti bentuk lesung, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
3.      Masukkan air ke dalam cawan petri secukupnya dan tetesi  dengan pasta pewarna
4.      Masukan kentang tengah-tengah cawan petri dan isilah kentang yang telah dilubangi tersebut dengan kristal garam
5.      Kemudian amati dan hitung berapa lama yang waktu yang dibutuhkan kristal garam menjadi setengah mencair sampai mencair dan catat waktunya.
Percobaan ketiga difusi
1.      Siapkan 2 buah cawan petri dan beri tanda A dan B
2.      Isi cawan petri A dengan air dingin dan cawan petri B dengan air panas.
3.      Buat titik koordinat tengah (jari-jari lingkaran) cawan petri dengan ketelitian 0,5 cm pada kertas 2 buah
4.      kemudian letakan cawan petri diatas kertas yang telah dilingkari
5.      Teteskan 1 tetes pasta pewarna tepat ditengah tengah cawan petri A.
6.      Perhatikan peristiwa menyebar/tercampurnya air dan pasta pewarna, Kemudian catat waktunya sampai air dan tinta tercampur secara homogen.
7.      selanjutnya lakukan yang sama terhadap cawan petri B, lalu bandingkan hasilnya.

7.      Observations (Hasil pengamatan)
1.        Osmosis I

Perbandingan
Air keran/aquades
Larutan garam
Berat awal kentang
5,4gr
8,9gr
Jumlah air keran
30 ml
30 ml
Struktur awal
Biasa (tekstur kentang)
Biasa (tekstur kentang)
Berat akhir
8 gr
7,6 gr
Struktur  setelah direndam
Sama seperti sebelum direndam
Tekstur agak lunak


2.        Osmosis II

Mulai cair
1 menit 15 detik
Setengah mencair
5 menit 5 detik
Cair sepenuhnya
20 menit menit 12 detik


3.        Difusi
-          Hasil pada air dingin:
Ukuran/jarak
Waktu yang diperlukan
0,5 cm
5 detik
1,0 cm
15 detik
1,5 cm
1 menit 5 detik
2,0 cm
2 menit 7 detik
2.5 cm
3 menit 50 detik
3,0 cm
6 menit 45 detik
3,5 cm
8 menit 23 detik
4,0 cm
10 menit 5 detik
4,5 cm
11 menit 1 detik

-          Hasil air panas :
Ukuran/jarak
Waktu yang diperlukan
0,5 cm
5 detik
1,0 cm
14 detik
1,5 cm
21 menit
2,0 cm
43 detik
2.5 cm
1 menit 17 detik
3,0 cm
4 menit 3 detik
3,5 cm
4 menit 30 detik
4,0 cm
4 menit 58 detik
4,5 cm
5 menit 11 detik

8.      Discussion (Pembahasan)
Osmosis pada hakekatnya adalah suatu proses difusi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melaui selaput yang permeabel secara differensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Tekanan yang terjadi karena difusi molekul air disebut tekanan osmosis. Makin besar terjadinya osmosis maka makin besar pula tekanan osmosisnya. Menurut Kimball (1983) bahwa proses osmosis akan berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.
Adanya potensial osmosis cairan sel air murni cenderung untuk memasuki sel, sedangkan potensial turgor yang berada di dalam sel mengakibatkan air untuk cenderung meninggalkan sel. Saat pengaturan potensial osmosis maka potensial turgor harus sama dengan 0. Agar potensial turgor sama dengan 0 maka haruslah terjadi plasmolisis. Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola (Salisbury and Ross, 1992). Menurut Winduwati (2000), karakteristik permeasi air pada membran osmosis balik telah dipelajari dengan menggunakan membran komposit modul modul sopitral wound dan larutan klorida dalam air dalam larutan umpan.
9.      Kesimpulan
  1. Transportasi zat melalui membran sel dapat dilakukan dengan cara transportasi aktif dan transportasi pasif.
2.      Penyebab terjadinya kentang menjadi lebih ringan karena konsentrasi air garam lebih tingggi dari pada konsentrasi kentang sehinnga cairan pada kentang menuju keluar dan mengakibatkan kentang lemas dan keriput
3.      Mencairnya garam yang ada didalam kentang karena kentang menyerap air disekitarnya dan dan mengakibatkan garam mencair. Artinya konsentrasi garam didalam kentang lebih tinggi dari pada konsentrasi larutan yang menyebabkan mencairnya garam tersebut
4.      Kecepatan pencampuran homogen pada air panas dan dingin dikarenakan air panas memiliki kemampuan mengencerkan dan melelehkan larutan dibanding air dingi.
5.      Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Sedangkan osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut (air) dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati membran semipermeabel.
6.       Molekul berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua cara, yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa jugaMenuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

10.       Bibilography (Daftar pustaka)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar